Persebaya Surabaya Borong Tiga Gelar Individu Liga 1
By ommed
nusakini.com - Kendati hanya menempati peringkat kelima Liga 1 2021/22, Persebaya Surabaya masih bisa tersenyum lebar. Hal itu tak lepas dari tiga gelar individu yang mereka peroleh pada musim ini.
Aji Santoso yang membawa Persebaya menduduki peringkat lima dengan mengandalkan sejumlah pemain muda, dan memperlihatkan performa atraktif sepanjang musim membuat dirinya terpilih sebagai pelatih terbaik.
Selain Aji, gelar individu lainnya juga diberikan kepada Taisei Marukawa. Gelandang asal Jepang ini sukses terpilih sebagai pemain terbaik lewat aksinya yang menarik di atas lapangan.
Marukawa mampu mencetak 17 gol, dan sembilan assists di 32 pertandingan. Pemain berusia 25 tahun ini juga hanya mendapatkan dua kartu kuning. Marukawa pun berhasil mencetak 759 umpan dari 1.017 kesempatan.
Bagi Marukawa, gelar individu ini tentu sangat berarti, mengingat Liga 1 2021/22 menjadi musim perdananya di Indonesia. Setidaknya, gelar tersebut menjadi awal yang bagus dalam negosiasi dengan manajemen Persebaya untuk kembali memperkuat Bajul Ijo di musim depan. Marukawa menjadi salah satu pemain asing yang diminta kelompok suporter Bonek agar bertahan di Persebaya.
Satu penghargaan lainnya yang didapat Persebaya adalah pemain muda terbaik. Trofi kategori ini diberikan kepada Marselino Ferdinan. Performa Marselino terlihat menonjol dibandingkan pemain muda lainnya. Dari 23 penampilannya bersama Green Force, Marselino melesakkan empat gol, dan enam assists.
Sementara Ilija Spasojevic yang mencetak gol di laga pamungkas melawan Persik Kediri tampil sebagai topskor. Spasojevic tidak pernah absen sekalipun di laga Bali United sepanjang musim ini, serta berhasil menorehkan 23 gol, dan dua assists.
Pada penghargaan lainnya, gol terbaik musim ini diberikan kepada penyerang Arema FC, Carlos Fortes. Madura United merebut gelar tim fair play. Sedangkan Thoriq Alkatiri terpilih menjadi wasit terbaik.
Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan merasa lega kompetisi bisa berjalan dengan baik hingga akhir musim, meski digelar di tengah situasi yang luar biasa akibat pandemi COVID-19.
“Memang di situasi COVID ini kita harus melakukannya dengan prokes (protokol kesehatan) yang sangat ketat. Mungkin [situasi] ini yang pertama selama kompetisi sepakbola bergulir di Indonesia. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, aman dan sukses,” tutur Iriawan. (gi/om)